02 March 2009

suatu hari, aku berumur dua ratus enam belas tahun

Hari itu benar-benar tak cerah,
mendung menggantung di atas pohon mangga.
Setidaknya itu katamu, mama.
Dari suara paraumu, aku juga tahu, mendung menggantung di batinmu dan hujan sudah turun hingga tenggorokanmu.

Kau keluhkan dengan tersedu-sedu tentang papa yang melulu berkemah di tempat kerja ketimbang membelanjakan bubur menado tujuh ribu perak....,
mengeluhkan papa yang meski kau kumat asma tak menawarimu ke dokter; meski kutahu 37 tahun menikah papa memang tak pernah menawarimu ke dokter; karena ia selalu memaksamu.

Sambil melipat rapi-rapi perasaanku kuminta mama berpanjang-panjang sabar dan tak putus menghunus doa.

Di ujung telepon di balikpapan, mama terdengar tak gemetar lagi.
Keluhnya mereda dan mengenai anak-anakku adalah pertanyanmu selanjutnya.

Empat puluh tiga menit total kita bicara.
Dan cintamu serta cintaku menjadi yang kembali berdiam di kota masing-masing.

Mama,
tahukah,
setelah telepon itu,
tiba-tiba aku merasa berumur seratus delapan,
dua kali lipat umurmu,
membayang apa yang kau rasa kini,
membayang apa yang akan kurasa sembilan belas tahun lagi.....

Tidak,
aku merasa berumur dua ratus enam belas tahun saat ini.
Saat aku tiba-tiba mengerti,
bagaimana sebuah rasa,
ketika menjadi mamaku,
ketika nanti menjadi seumurnya,
ketika harus menjadimu dan membesarkan vitae,
ketika harus menjadimu dan membesarkan abigail,
ketika harus mdnjadimu tanpa seorangpun untuk kuharap tak berkemah di tempat kerjanya,
tanpa seseorangpun yang tak menawariku ke dokter tapi memaksaku.....

Papa,
sembilan belas tahun lagi,
aku berharap ada seorang sepertimu yang dalam kemah kerjanya berharap dapat sesegera mungkin pulang untuk memaksaku pergi ke dokter,
seorang sepertimu yang tiga jam lalu mengirim pesan singkat padaku :

in, jangan sedih dan khawatir, mama akan baik-baik saja bersama papa, peluk-cium, papa.

(dan itu membuatku kembali merasa berumur tiga puluh enam tahun)




Duren Sawit, Januari 2009
i love you mama, i love you pap

No comments:

Post a Comment