31 July 2010

Luka Turunan

: ibu pertiwi


aku kehilangan ibu
yang lari membawa belati
dan meninggalkan luka tikaman berkali-kali di tembuni

ibu lari membawa lara basah
aku ditinggal belajar mengasah
: belatiku sendiri

Matahari Tak Lagi Ingin Menyanyi

mendung yang menggantung tak dapat meremas hujan dari langit,
namun
petir yang datang dan perginya seperti pencuri,
menghanguskan dan mencipta genangan lara yang dalam dan kelam
membuat belajar (lagi)

:kebodohan selalu dibayar dengan harga sangat mahal

matahari tak lagi ingin menyanyi

22 July 2010

YESUS

bila Yesus berdiri di muka pintuku dan mengetuk
aku akan berseru : sebentar!
lalu para fundamentalis berujar tentangku : ia menolak uluran kasih setiaNYA
tak tahukah mereka, aku bahkan tidak tahu bagaimana rupa Yesus?
benarkah IA seperti gambar-gambar yang ditoreh oleh para pelukis Eropa itu?
karena IA hanya berdiri dan mengetuk tanpa menyebutkan identitas diri,
wajar bukan?

yang kutahu dan kupercayai : kasih dan janjiNYA tetap bahkan bagi orang yang telat membuka pintu karena merasa harus mengenakan baju yang pantas untuk menerima tamu

My own quote - Gagal

"menghakimi orang lain menggagalkan kita menjadi alat bagi rencanaNYA"
(Helga Worotitjan)

Lagu Pagi

bila burung-burung bernyanyi bagimu
di pagi yang memberi hidup yang begitu kini
maka
aku
adalah lirik-lirik yang dibangkitkan
oleh mimpimu

Jejak 3

bercinta
adalah jelajah ruang-ruang
di sekujur kau dan aku
maka,
telah kau isi aku
dengan seluruhmu
dan kau
juga merasa semakin semu sebagai kau

luruh
menjelma
Kita

Pejam

aku dan malam-malam senyap
adalah sepasang kekasih
yang mengerti
bagaimana menikmati suara hati

Runtuh

padamu,
aku ingin jatuh dalam rengkuh
berpeluh dan luluh

namun kau angkuh
dan tekunku runtuh!

Menantimu

menantimu,
seperti orang tua yang duduk di sepanjang senja di akhir hari musim semi demi musim gugur yang sebenarnya tak sampai sehari

menantimu,
seperti segerombolan burung utara yang berarak menuju selatan dan kehilangan daratannya hingga mereka mesti menjelajah lebih jauh sementara sebagian betinanya mengandung tua

menantimu,
seperti pencuri roti yang menunggu lamanya hukuman kurungan yang menjadi berlipat lantaran ia mengambilnya dari piring raja

m
e
n
a
n
t
i
m
u
membuatku berkarat dan sekarat!

Kalibrasi Hati!

anak-anakku,
senyum kalian bagai pendar matahari yang membangunkan pagi
hangat
berkilau
kalibrasi hati!

Cemas

: ja

saat waktu dan jarak makin tipis, aku sedikit gemetar disertai gentar
karena bukan pertemuan yang aku khawatirkan
melainkan perpisahan yang pasti akan menusuk dalam dan kelam

di hadapan bayangmu
aku berlutut
menikam diriku

membunuh diri yang terus berharap!

Ada Musibah!

ada musibah!
ketika gempa semata bagi penguasa
ketika banjir bagi yang kafir
ketika longsor bagi ideologi berbeda
ketika ada mati
ketika ada sakit
ketika ada penjara
ketika ada lara

padahal tuhan juga menangis bersama yang menangis