17 March 2009

Kita

coba amati
betapa rinduku seperti gulungan tisu toilet
yang tiap lembarnya rangkap
dan dari lembar yang satu dengan yang lainnya
tertaut samarsamar
cinta yang baru abuabu
belum tahu akan putih
ataukah akan hitam

(benarkah bijak bila kita menyerahkan luruh utuh pada tempat maupun waktu
sedangkan di loronglorong yang lewat kita telah duduk menjadi murid
dan belajar cermatcermat
bahwa tempat dan waktu bukan sandaran yang tegar bagi sepasang hati
yang tersulam dari rapuh)


jakarta, 17.03.09

No comments:

Post a Comment