11 March 2009

Aku Dan Kau (Pantaiku) Dan Suami Nelayanku (Dan Laut Saudarimu)


(1)
apa kabarmu hari ini pantaiku
kau begitu diam
nyiurnyiur tak melambai
ombak malas sekali berlomba
bebunyian lain juga tak berkatakata
aku di sini berbaring di pasirmu
memainkan hati yang memang terbelah
antaramu
dan suami nelayanku

(tahukan kau, ketika kau begitu diam seperti ini, maka suami nelayanku akan berlamalama di lautan, bercumbu dengan tubuh lautan yang pernah boleh kucemburui)


(2)
aku basah seperti mandi
persetubuhan tadi membungkusku kuyupkuyup
tergolek bersama sengalsengal nafas kita
di batas pasir dan ombak


(3)
kau begitu pencemburu pantaiku
kau tahu perahu kuning yang datang bersama petang jingga
membawa ia yang akan meniduriku beberapa jam lagi
tibatiba diammu hilang
beberapa kali kau coba menggulungnya di hampir bibir pantai bila saja aku tak berdiri di sana
sudahlah....aku hanya bersamanya sejenak sebelum ia kembali ke laut, saudarimu yang molek
tak perlu kau meraung radang seperti itu


(4)
jikapun suatu hari suami nelayanku tak pulang
ketika diputuskannya memilih saudari molekmu
maka setiap hari kita akan selalu bersama
aku akan berada bersamamu di segala waktu
baik yang bernama, maupun yang tidak
air mata gelak dan golak cinta adalah penyamaranku
karena tentu sedesa nelayan menyangka aku menanti suami nelayan yang tak kunjung pulang
dan bila itu terjadi
ijinkan aku menangis selamanya
ketika aku
dan kau pantaiku

adalah kita






jakarta, 11 maret 2009
kupersembahkan bagi ulang tahun pernikahan orabg tuaku ke-37

No comments:

Post a Comment