23 February 2009

Waktu

I
ketika duka jadi kembang bagi debu yang berjatuhan di tanah pagi ini
berapa banyak suka yang lalu meranting bersama jingganya waktu kita
yang kita kemas lekas-lekas menjadi banyak tanya yang tak pernah selesai
terlalu cepatkah
atau terlalu lamatkah
bagi bayang-bayang yang kita mintakan restunya semalam
ia tidak berkata apa-apa selain bayang itu sendiri
kehitaman yang selalu diam-diam tersulam pada kita
melunglaikah waktu?
tidak.

II.
ketika aku merentang jariku luas-luas
bulan tak dapt kugenggam juga
tapi waktu
meski telah kurentang diriku seluas-luasnya
aku tak pernah bisa memelukmu
karena kau hanya bersedia bercumbu
lalu berlalu dan membiarkanku menginginkannya lagi

Duren sawit, 23 februari 2009

No comments:

Post a Comment