Aku malas menulis
Kehilangan tempat untuk duduk tegak
Dimana aku bisa melihat wajah-wajah lelah dan palsu
Kalau pun aku berdiri di tempat yang sama tanpa bangku
Kelelahan dan kepalsuan itu bukan lagi penyamaran
Aku pernah diajari: Tak baik menulis tentang kejujuran, tak akan ada yang membaca
Aku malas menulis
Tak banyak yang membaca soal kejujuran
Luka semua orang terlalu dalam untuk diakui,
apalagi dimengerti
Aku berdiri di tempat aku biasa duduk untuk menulis
Lelah dan palsu
Penulis-penulis lain berebutan mencari sudutnya,
sibuk menulis tentang aku
Tak perlu mengakui atau mengerti,
hanya perlu menulis
Tentang kekelahan dan kepalsuan,
yang paling menarik dan berbeda cara,
dialah pemenangnya
Besok pagi, kita membaca tulisannya
di media terkemuka
Aku, makin malas
Jangankan menulis,
Membaca pun tidak
Diam di tempat aku biasa duduk untuk menulis
Memberi tempat untuk kelu
Membiarkan diri untuk bukan apa-apa
Nadir tapi tak patah
Agar tahu kapan merasa lelah dan palsu
No comments:
Post a Comment