"KEKERASAN SEKSUAL" LEWAT MEDIA MASSA
(ditulis 20 Oktober 2011)
(ditulis 20 Oktober 2011)
A. Pemberitaan
perkosaan/kekerasan/pelecehan seksual :
Kriminalisasi
korban
- Menyalahkan penampilan korban
- menyalahkan hubungan korban-pelaku
- menyalahkan perilaku korban
Contoh :
OkeZone.com 16 September 2011 :
Pemerkosa & Korban Ternyata Saling Kenal (isi X –
sumber pendukung)
TRIBUNNEWS.com 16 Sept 2011 : Korban
Perkosaan Sering Berkomunikasi dengan Pelaku (isi X – minus
sumber pendukung)
Detail
erotis
Mendorong pembaca mencari kenikmatan
rekreasi seksual lewat berita perkosaan/kekerasan/pelecehan seksual
contoh :
detikpertama.com 7 Sept 2011 : Nafsu
Tak Tertahan, Kuli perkosa Pelajar Hingga CD Robek (isi V –
konten semi detail – tautan berita adalah hal-hal erotis)
detikpertama.com 9 Sept 2011 :
Pengemudi Ini Kedapatan Ngebut Sambil Meremas Payudara
(Sichuan, China - isi X – diklaim sebagai rekayasa digital)
Tempointeraktif.com 26 Sept 2011 :
Kedekatan Korban & Pemerkosa Tak Jadi Patokan (isi V + sumber
pendukung)
- Menjual kisah sedih/dramatisasi.
- Pembentukkan imaji korban/penyintas sebagai KORBAN SELAMANYA yang berakibat pada perilaku masyarakat yang melihat korban bagai pemeran sajian DRAMA. Selain itu korban yang dimanjakan oleh respon kasihan yang terus-menerus lalu enggan beranjak dari kondisi sebagai korban (lewat terapi/konsultasi yang intensif dll), terperangkap dalam kondisi fungsi sosial yang tidak normal yang sebenarnya dikondisikan oleh lingkungan sekitar bukan seluruhnya oleh trauma yang dibawanya (meski pada sebagian korban akan terlihat/memperlihatkan dirinya baik-baik saja).
C. Solusi
- Mengajak masyarakat berhati-hati menerima & menyaring tulisan/berita/tayangan yang dibaca/didengar/ditonton, khususnya media yang mudah diakses anak-anak.
- Pelatihan untuk pelaku media secara terus-menerus
No comments:
Post a Comment