luruh ini luruh bangsa
gelap
lelap
sejenak
air mata di jiwa kami
suara lirih dan perih
kau tinggalkan kami bersama sebuah bayang : keadilan yang mulai tertepi
gus, kau kini senyap
namun kami tak ingin berhenti bergerak
kau telah menanam benih kegigihan dalam kami
Jakarta, 31 Desember 2009
No comments:
Post a Comment