20 January 2011
Untuk Gayus & Denny, Peliharaan Tuan
Peliharaan Tuan!
apa kau tahu Tuan
hari ini aku terburu-buru
setelah menanak nasi dan bikin sambel terasi
tanpa cabai yang harganya sulit aku capai
berlari-lari kecil demi mengejar waktu yang tak pernah membatu
menjemput si sulung yang oleh sekolah bermutu perlu diuji
demi jenjang yang lebih tinggi dan prestasi
apa kau tahu Tuan
aku menunggu digigit cemas
berharap kalap pada matematika dan bahasa Indonesia akan ramah padanya
berharap formulir pendaftaran yang seharga berpuluh kilo beras akan ramah pada kami
berharap segala mujizat pengajaran sederhana yang aku usahakan akan berhasil mewah
karena harga bimbingan belajar sebanding dengan uang pangkal kuliah di daerah
apa kau tahu Tuan
si sulung keluar dengan wajah bangga
"Mama, aku bisa semuanya!”
dan lelah menunggu itu lenyap seketika, tak ada bekasnya
apa kau tahu Tuan
kami para orang tua lalu dikumpulkan
kertas-kertas yang entah apa dibagikan
kegembiraan yang menari-nari membuatku kehilangan waspada
apa kau tahu Tuan
itu daftar harga masuk sekolah bermutu!
yang membuat aku mengerdil di titik nadir
aku mendekap erat-erat anakku
untuk pertama kalinya tak ada kata-kata yang membuatku layak jadi seorang ibu
apa kau tahu Tuan
lalu aku teringat Gayus dan Denny
transkrip-transkrip dan pengakuan-pengakuan
dan bantah-membantah antara keduanya
apa kau tahu Tuan
peliharaan-peliharaanmu membuatku dan banyak rakyat patah hati
merasa gagal memberi yang terbaik bagi anak-anak kami
ketika setiap rupiah tetap membuatmu begitu Indonesia
sementara setiap rupiah yang kami keluarkan,
makin membuat kami terusir dari rasa menjadi manusia
Jakarta, 19 Januari 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment